Heboh Bahasa Inggris ala Kinan di Layangan Putus, Apa Itu Silent Words?

KLIKMATARAM - Kalimat how could you?  Ini diucapkan oleh Kinan di salah satu episode serial Layangan Putus.

Kalimat how could you itu muncul di Layangan Putus, saat Kinan sedang mengajukan gugatan cerai untuk Aris, suaminya.

Serial Layangan Putus memang sudah berakhir. Tetapi ada beberapa kalimat yang diucapkan oleh tokoh di film itu yang sempat viral, seperti kalimat how could you itu.

Di depan pengacara Kinan, Aris merasa tidak terima dan mempertanyakan sikap istrinya dengan berujar, “How could you?”

Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Negara, Undang-undang yang Dinilai Kontroversial Berdasar Naskah Akademik yang Dangkal

Kinan pun balik bertanya, “How could you, Mas?” Pernyataan “How could you?” Ini menjadi ramai dibicarakan di beberapa  media sosial karena pengucapan kata could yang tidak tepat.

Salah satu akun Tiktok @Juanna Zhen dengan followers 198.5K sempat membahas pengucapan kata could yang salah ala Kinan ini. Pasalnya, Kinan mengucapkan kata “could” menjadi kuld, bukan kud sebagaimana seharusnya.

Huruf 'l' yang seharusnya tidak dibaca, terdengar jelas diucapkan oleh Kinan. Sedangkan tokoh Aris mengucapkan kata ini dengan benar kud.

Baca Juga: Apakah Bertaubat Harus Shalat Taubat? Begini Kata Ustadz Adi Hidayat

Silent Words
Di dalam pengucapan (pronunciation) Bahasa Inggris, ada istilah silent words. Ada juga yang menyebut sebagai “dummy letters”.

Disebut silent (sunyi), karena huruf-huruf ini tidak diucapkan meskipun jelas tertulis di sebuah kata. Misalnya, pada kata “talk” yang dibaca tok, huruf “l” pada kata ini dibuat menjadi "silent” atau tidak dibaca.

Hal ini juga terjadi pada kata “could” yang dibaca oleh tokoh Kinan di atas, yang seharusnya dibaca kud, bukan kuld.

Baca Juga: Sinopsis King Artur Legend of The Sword Kisah Anak Raja yang Hidup di Tengah Rakyat Jelata

Ada beberapa huruf silent yang popular dalam pengucapan Bahasa Inggris, di antaranya:

Silent K. Huruf “k” tidak dibaca ketika huruf ini mendahului huruf “n” di awal kata, seperti: knee /ni/, know /now/, kneel /nil/, knot /not/, knowledge /nowlej/, dan lain sebagainya.

Silent L Ketika huruf “l”ada di setelah huruf “a”, dan pengucapan vokal “a” adalah “o” maka huruf ini silent. Contohnya pada kata walk /wok/, chalk /cok/, talk /tok/, dlsb.

Silent L juga terjadi pada huruf “l” yang tertulis setelah huruf vokal “ou”, yang dibaca /u/, seperti: could /kud/, would /wud/, should /syud/, dlsb.

Silent P. Silent P terjadi ketika ada huruf “p” di awal kata dan diikuti oleh huruf “s”, seperti: psychology /saikoloji/, psychiatry /saikaietri/, pseudo /sudo/, dlsb.

Silent C. Huruf “c” tidak dibaca ketika huruf ini didahului oleh huruf “c” pada sebuah kata, seperti: muscle /masel/, miscellaneous /miselanes/, scene /sin/, scenario /sinerio/, dlsb.

Masih ada beberapa silent words yang lain. Ada yang tahu?***