Danar Widianto Disebut Anak Senja oleh Rossa, Apa Sebenarnya Arti Istilah Itu?

- 26 Desember 2021, 08:06 WIB
Danar Widianto anak senja sebutan yang dilontarkan Rossa saat penampilan Danar pada X-Factor Indonesia 2021
Danar Widianto anak senja sebutan yang dilontarkan Rossa saat penampilan Danar pada X-Factor Indonesia 2021 /Instagram @dnr.widianto_/

KLIKMATARAM – Begitu melihat stelan busana Danar Widianto yang polos saat tampil di X-Factor Indonesia 2021, Rossa salah seorang juri langsung merespons dengan frase “anak senja.”

Ungkapan Rossa pada Danar Widianto itu menunjuk penampakan sekilas pencipta lagi viral berjudul Dulu itu.

Tak perlu lama bagi Rossa mengidentifikasi Danar Widianto dengan genre musik “anak senja” yang khas lagu-lagu elegi dan balada. Apalagi saat bicara di microphone sebelum bernyanyi, Danar terus memainkan nada yang balada dengan gitarnya.

Baca Juga: Danar Widianto yang Mengejutkan Saat Pertama Tampil di X-Factor, Ternyata Suka Merangkai Kata

Lantas istilah apa sebenarnya anak senja itu?

Berikut ini sebuah artikel yang dikutip dari Kaskus, mengulas mengenai anak senja yang dimuat cukup lama di laman itu.

Tulisan itu dimulai dengan pertanyaan seberapa seringkah kita mendengar istilah ‘anak senja’ dalam kehidupan sehari-hari? Benar, seberapa sering, sangat seringkah atau bhkan baru-baru ini saja?

Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan anak senja? Pujiankah atau justru cacian? Apa dampaknya pada perkembangan musik independen? Lanjut artikel itu mengulas terminologi itu.

Anak senja bisa disebut sebagai sebuah istilah yang merupakan lanjutan era musik independent atau inide labels. Biasanya disebut dengan “anak indie.”

Mereka suka mendengarkan lagu-lagu folk, akustik, lirik puitis, dan memiliki penuansaan senja dalam lirik-liriknya.

Property dan suasana khas lainnya adalah kopi dan ambang senja. Musik-musik favorit anak senja pun acap disebut-sebut sebagai musik dengan genre folk atau indie-folk.

Sebenarnya lebih mudah mengidentifikasi mereka dengan lagu-lagu elegi dan balada.

Namun khubungan antara anak senja dan musik folk, mendapat bergama tanggapan dari para praktisi musik. Kecenderungan mempersempit genre folk pada ciri-ciri anak senja sebenarnya kurang tepat.

Sebab genre folk sangat luas tidak terbatas pada terkesan simplistik sebagaimana tipikal anak senja. Namun sekarang folk dengan kehadiran anak senja hanya dilihat sebagai musik dengan komposisi minimalis, lirik yang liris, dan nuansa musik akustik.

Musik folk yang kini sedang populer juga kerap menggunakan kata ‘senja’ dalam judul maupun lirik lagunya. Sebut saja, “Senja di Jakarta” oleh Banda Neira, “Diskusi Senja” oleh Fourtwnty, dan “Nona Senja” oleh Fiersa Besari.

Baca Juga: Sejak Muncul di X-Factor, Lagu Dulu Danar Widianto Dicover Sedikitnya 9 YouTuber

Tidak terbatas hanya pada judul dan lirik lagu, beberapa musisi bahkan menyelipkan kata senja sebagai nama panggungnya, seperti yang terjadi pada Senar Senja dan juga Dialog Senja.

Sejak kelahiran dan popularitas berbagai musisi independen dengan konsep lagu-lagu elegi dan balada, publik kemudian semakin mengidentifikasi mereka dan bahkan mengkreasi suasana yang berhubungan dengan senja dan jenis musik ini.

Sehingga jadilah anak senja dengan ciri-ciri yang dilekatkan publik kepada mereka. Maka saat di media sosial ada unggahan foto-video penyanyi seperti Fourtwnty, Danilla, Fiersa Besari, Senar Senja, Payung Teduh, selalu disertai caption yang merujuk kepada anak senja.***

Editor: Muhammad F Hafiz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x