KLIKMATARAM – Penyanyi Inul Daratista dikenal dengan goyang ngebor. Debut pertama di blantika musik Indonesia pun diawali dengan goyang ngebor itu.
Istilah goyang ngebor itu sendiri bukan berasal dari Inul, melainkan dilabeli oleh Eko Patrio.
Sebelum sohor di jagad musik nasional, Inul sudah dikenal di Jawa Timur dengan goyang ngebor itu. Namun belum diberi nama goyang ngebor. Eko Patrio yang kemudian menamakannya goyang ngebor setelah melihat penampilan unik Inul di sebuah acara tv nasional.
Kini goyang ngebor tidak lagi sepopuler dulu, di akun Instagramnya @inul.d, Inul Daratista malah menulis tema goyang siber yang mempengaruhi kehidupan artis. Tampaknya Inul Dartista sangat menyadari dunia maya sangat berperan di kehidupan selebritis.
Meski tidak memuat langsung istilah goyang ngebor di postingannya, namun Inul menyiratkan dunia maya adalah sebuah goyang siber.
“Sekarang ini media sosial adalah tempat di mana idola dan fans bersentuhan secara langsung, meski tidak empat mata. Tapi semua aktivitas blak-blakan bisa dinikmati. Sampai hal sekecil pun bisa tahu,” tulis Inul.
Inul membandingkan media televisi dan media cetak yang jauh berbeda dengan internet. Kehidupan artis yang termediasi sedemikian rupa di media sosial oleh semakin mudahnya setiap orang mengakses dan memberi informasi, benar-benar dirasakan Inul Daratista.
Dengan bahasa yang lugas, Inul membandingkan tv dan dunia maya.
“Zaman dulu harus baca tabloid dan (menonton) tv. Tidak ada narasi sesuai yang kita mau. Sak karepe yang punya koran hehehe…” tulis Inul.
Namun demikian, dia juga melihat sisi negatif perkembangan dunia maya. Hujatan dan makian sudah lumrah di media sosial.
“Dulu kita tidak bisa bully, dibantai dan dikomenin barbar kayak zaman sekarang saat membela idolanya. Tapi semua itu sah tidak ada yang salah, karena zaman sudah berbeda. Semakin dibahas digoreng, semakin menjadi,” papar Inul Daratista.
Di akhir postingannya, Inul menulis sikap yang seharusnya berlaku kepada para pengguna media sosial. Manusia jangan sampai diperalat oleh kemajuan teknologi modern.
“Bagaimana kita bisa menyikapi semua ini? Semua kembali pada kita. Semoga dengan kemajuan zaman kita bisa tetap menjadi manusia beradab yang tidak diperalat oleh hp canggih-canggih jaman saiki,” pungkasnya.
Goyang siber lebih maut dari goyang ngebor ya, Mbak Inul?***