Ramai Diziarahi, Tiga Makam di Lombok Ini Jadi Situs Sejarah Selaparang Tempo Dulu

- 6 Februari 2022, 10:58 WIB
Makam Tanjung yang terletak di Desa Selaparang, Kecamatan Swela, Lombok Timur.
Makam Tanjung yang terletak di Desa Selaparang, Kecamatan Swela, Lombok Timur. /Tangkap layar YouTube Alin Xantut

KLIKMATARAM - Selain situs makam Selaparang, di Lombok terdapat situs Makam Pesabu’an dan Makam Tanjung. Makam-makam arkeologis ini adalah peninggalan para elit penguasa Selaparang tempo dulu.

Jika Makam Selaparang selama ini paling terkenal dan paling banyak diziarahi, maka Makam Pesabu’an dan Makam Tanjung dikunjungi oleh orang-orang tertentu yang paham mengenai hubungan ketiga makam itu dengan Kedatuan Selaparang di masa lalu.

Ketiganya merupakan peninggalan arkeologis yang sebenarnya berkisah mengenai satu masa kekuasaan yang sama, yaitu kedatuan Islam tertua yang ada di bumi Lombok.

Hal ini seperti disampaikan oleh Prof Jamaluddin dalam bukunya Jejak-Jejak Arkeologi Islam di Lombok yang telah meneliti ketiga komplek makam tersebut.

Baca Juga: Barapan Kebo, Karapan Kerbau Ala Sumbawa Jadi Ajang 'Adu Sakti' Para Sandro

Makam Selaparang terletak di ujung utara Desa Selaparang pada sebidang tanah di atss ketinggian kira-kira 137,29 meter dari permukaan laut. Makam Tanjung justru berada di barat daya dari Makam Selaparang dengan jarak 400 meter.

Makam Tanjung mempunyai panjang 23 meter dan lebar 21,90 meter dengan dua kubur inti lalu dikelilingi kubur-kubur sub inti lainnya.

Kubur inti merupakan kubur tertinggi dari kuburan sub inti lainnya yang berada di timur dan selatan kubur inti. Bahkan dari luar tembok, ring tiga makam Tanjung bisa terlihat.

Baca Juga: ANSP Menjelma Jadi Mesin Pembunuh dalam Snowdrop Sekaligus Jawab Tudingan Distorsi Sejarah

Sedangkan Makam Pesabu’an berjarak kurang lebih satu kilo arah utara Makam Selaparang dengan ukuran panjang 20,90 meter dan lebar 13,40 meter.

Di komplek Makam Pesabu’an ini terdapat 5 kuburan. Satu kuburan inti yang menggunakan batu padas. Empat lainnya menggunakan batu andesit. Makam inti bertingkat empat dengan ukuran panjang 5,30 meter dan lebar 3,70 meter.

Makam Selaparang maupun Makam Tanjung dalam kondisi terawat. Sedangkan Makam Pesabu’an sebaliknya dalam kondisi kurang terawat.

Dahulunya Makam Pesabu'an banyak dikujungi oleh peziarah. Namun seiring perjalanan waktu, makam itu pun mulai terlupakan.

Apalagi setekah Makam Pesabu’an dikatakan bukan benda cagar budaya seperti Makam Selaparang dan Makam Tanjung.

Makam Pesabu'an kini sudah terisolir oleh sawah-sawah dan kebun penduduk. Padahal dulu pada tahun 1970-an makam ini masih ramai dikunjungi sebagai tradisi para peziarah sebelum mengunjungi Makam Selaparang dan Makam Tanjung.

Baca Juga: Mengenal Makam Selaparang, Destinasi Religi di Lombok yang Ramai Dikunjungi Peziarah

Tradisi ini mulai pudar seiring waktu, sedangkan generasi 70-an ke belakang telah mentradisikannya sebagaimana dicontohkan para tetua (pengelinsir) terdahulu.

Makam Pesabu’an dulu cukup baik kondisinya. Makam ini bisa dicapai dengan menggunakan roda empat. Namun sekarang hanya bisa didatangi dengan berjalan kaki, karena kondis jalannya sudah berubah.

Ketiga makam dalam wilayah inti Selaparang. Dulunya merupakan makam para raja Selaparang dan keluarganya beserta para elit lainnya. Itu ditandai dengan bentuk dan nisan-nisan yang mempunyai corak yang relatif sama.

Selain itu, ketiga makam tersebut juga nampak teratur dan mempunyai corak geometri yang menandakannya sebagai makam orang yang tidak biasa.

Walaupun terdiri dari tiga peninggalan makam arkeologis, namun dari ketiga makam itu yang paling terkenal sampai saat ini adalah Makam Selaparang.

Makam Selaparang inilah yang paling ramai diziarahi oleh masyarakat di Lombok, bahkan luar daerah hingga dengan hari ini.***

Editor: Hariyanto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x