Baca Juga: Menteri Agama dan Amirul Hajj Gelar Rapat Evaluasi Haji Tahun 2022
Hal tersebut dikarenakan kehidupan normal seseorang sudah mulai tidak teratur. Anomali yang terdeteksi dari ciri-ciri di atas kalau dibiarkan akan menjadi kebiasaan buruk, secara tidak sadar terus dikerjakan dengan anggapan tidak ada masalah.
Detoks digital banyak diperbincangkan oleh generasi muda atau millenial. Belakangan mereka merasa ada yang perlu diatur dalam interaksi setiap hari dengan digital, meliputi media sosial, belanja online, bepergian, dan lain sebagainya selalu membutuhkan bantuan alat digital.
Berbagai macam respon yang dilakukan oleh kaula muda untuk mengekspresikan bentuk dari detoks digital ini. Mereka mempercayai bahwa penggunaan digital yang tidak terkendali akan memberikan dampak yang buruk.***
Artikel Rekomendasi