BMKG Ungkap Cuaca yang Dingin dan Fenomena Aphelion di Indonesia

- 9 Februari 2022, 18:37 WIB
Ilustrasi cuaca yang dingin di Indonesia
Ilustrasi cuaca yang dingin di Indonesia /Pixabay.com

 

KLIKMATARAM - Fenomena cuaca yang dingin di beberapa wilayah yang ada di Indonesia kerap terjadi. Cuaca yang dingin dirasakan masyarakat dan terjadi di beberapa daerah merupakan fenomena alam.

Apa yang menyebabkan kondisi cuaca yang dingin seperti yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia?

Prakirawan BMKG Praya, Agung Angga menjelaskan fenomena alam cuaca yang dingin yang kerap terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Baca Juga: Marquez Beri Kecupan ke Fans Wanita, Netizen: Mbak Saya Iri, Ada Juga yang Ajak Balap Liar

Cuaca yang dingin dihubungkan dengan adanya fenomena alam Aphelion dan Perihelion yang kerap terjadi di Indonesia, termasuk di beberapa daerah di NTB.

Lantas, apa itu fenomena Aphelion dan Perihelion dan apa kaitannya dengan cuaca yang dingin?

Agung Angga menjelaskan Aphelion merupakan fenomena di mana posisi bumi berada di titik terjauh dengan matahari.

Sedangkan Perihelion justru kebalikannya, di mana posisi ketika bumi berada di titik terdekat dengan matahari.

"Aphelion dan Perihelion terjadi karena orbit bumi yang berbentuk elips atau lonjong," kata Agung menjelaskan fenomena alam tersebut.

Agung mengatakan fenomena alam berupa kejadi Aphelion dan Perihelion rutin terjadi setiap tahunnya, di mana Aphelion terjadi setiap bulan Juli, dan Perihelion terjadi setiap bulan Januari.

Baca Juga: Tema yang Sensitif Membuat The Power of the Dog Jadi Magnet Penggemar Film

Apakah fenomena Aphelion dan Perihelion secara langsung mempengaruhi kondisi suhu permukaan di Indonesia?

"Jawabanya tidak, kondisi suhu permukaan di wilayah Indonesia tidak dipengaruhi oleh fenomena Aphelion,"

Kondisi suhu dipermukaan bumi di pengaruhi oleh kemiringan bumi yang menyebabkan distribusi lama penyinaran matahari yang beragam.

Selain itu kandungan distribusi uap air juga berpengaruh, karena kata Agung, secara fisis uap air dan air merupakan zat yang cukup efektif dalam menyimpan energi panas.

Fenomena aphelion ini adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.

Baca Juga: Mobil yang Terbakar dan Membuat AKP Novandi Arya Kharisma Meninggal Dunia Ternyata Milik Orang Ini

Sementara itu, pada waktu yang sama, kjelas Angga, secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim kemarau.

Hal ini menyebabkan seolah aphelion memiliki dampak yang ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia.

Baca Juga: Fenomena Alam yang Tak Biasa, Ada Kejadian Laut Terbelah di Bima

Fenomena Aphelion dan Perihelion merupakan fenomena rutin yang terjadi setiap tahun.

"Jadi, kita tidak perlu khawatir berlebihan karena tidak menimbulkan dampak yang signifikan," ungkapnya Agung.

Cuaca dingin cenderung disebabkan dari jumlah tutupan awan yang sedikit sehingga menyebabkan suhu udara menjadi lebih dingin.

BMKG juga mengimbau kepada Masyarakat untuk tetap selalu waspada dengan masih berlangsungnya

"Masih berlangsungnya musim hujan di bulan Februari ini masyarakat dihimbau untuk tetap selalu waspada dan menjaga kesehatan akibat dari perubahan cuaca," katanya Agung.

Kaitannya dengan fenomena alam itu, Agung mengatakan cuaca dingin di beberapa wilayah Indonesia, khususnya NTB tidak terkait dengan Aphelion.***

Editor: Hariyanto

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah