Kasus Pnemonia Masih Jadi Ancaman Utama Pada Anak

- 19 November 2021, 05:43 WIB
Talk show sosialisasi dan kampanye pencegahan gangguan pnemonia pada bayi dan anak.
Talk show sosialisasi dan kampanye pencegahan gangguan pnemonia pada bayi dan anak. /Diskominfotikntb

KLIKMATARAM - Gangguan pneumonia merupakan kasus penyakit, penyebab kematian pertama pada bayi dan anak balita di Indonesia.

Dibutuhkan suatu upaya bersama, baik lingkungan keluarga dan pemangku kebijakan untuk melakukan pencegahan dan menghindari gejala serta gangguan pneumonia pada bayi dan anak.

Kasus gangguan pneumonia merupakan radang paru-paru yang diakibatkan oleh adanya bakteri, virus dan jamur yang ada di mana-mana.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi NTB, Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menekankan sosialisasi menjadi kunci utama dalam menyukseskan Kampanye Stop Pneumonia.

Baca Juga: Sesosok Mayat Ditemukan di Dam Pandanduri Lombok Timur

Dia menjelaskan bahwa sosialisasi pemahaman mengenai bahaya pneumonia dapat dimulai dari skup terkecil, yaitu lingkungan dalam keluarga.

"Kita berasal dari keluarga, sangat penting untuk kita menjaga keluarga agar tetap aman dan sehat dengan cara mensosialisasikan kepada anggota keluarga tentang penyakit Pneumonia," jelas Bunda Niken sapaan akrabnya, saat menghadiri Talk Show NTB Gemilang di stasiun TVRI, Selasa (18/11).

Dalam kesempatan tersebut turut hadir, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes RI, dokter Siti Nadia Tarmizi.

Baca Juga: Dekopin Bersama Kementerian Koperasi dan UKM Akan Gerakan Program Ketahanan Pangan

Pneumonia, jelas dokter Nadia, merupakan pembunuh utama yang dijuluki sebagai The Forgotten Killer pada bayi dan anak balita.

"Kita harus benar-benar serius menaruh perhatian terhadap bahayanya penyakit Pneumonia ini, karena ia merupakan pembunuh dan penyebab utama kematian bayi dan balita, namun juga sering dilupakan sehingga mendapat julukan The Forgotten Killer," ujarnya.

Sementara itu, dokter Prima Yosephine selaku Direktur Survailens dan Karantina Kemenkes RI mengatakan pentingnya imunisasi dan vaksinasi PCV.

"Imunisasi dan Vaksinasi PCV yang telah difasilitasi pemerintah harus benar-benar dimanfaatkan agar anak dapat imunitas lengkap," katanya.

Baca Juga: Bejatnya Aksi Kakek 56 Tahun Cabuli Cucunya Sejak Kelas 4 SD

Ia juga menjelaskan target pencapaian cakupan imunisasi dan vaksinasi masih sekitar 50 persen dari total target 70 persen.

"Target yang harus kita capai, yaitu 70 persen, namun sejauh ini angka cakupannya masih berada di 50 persen, jadi ini merupakan PR besar bagi kita semua dan harus segera dievaluasi dan ditingkatkan," jelas dokter Prima.

Bunda Niken kembali menegaskan betapa pentingnya peran keluarga untuk mengedukasi seluruh anggota keluarganya agar memiliki kesadaran untuk meminimalisir kasus pneumonia.

"Masyarakat yang punya imunitas tinggi dibangun dari keluarga, sehingga keluarga sangat berperan penting dalam meminimalisir kematian bayi dan balita yang disebabkan oleh Pneumonia," ungkap Bunda Niken.

Baca Juga: Nasehat Pembalap: Saat Mendengar Bunyi Ban Pecah Jangan Tiba-tiba Mengerem Kendaraan

Bunda Niken juga menjamin Vaksinasi PCV telah difasilitasi secara gratis oleh pemerintah pusat dan daerah. Oleh karenanya, Bunda Niken menghimbau masyarakat untuk melakukan imunisasi dan vaksinasi.

"Mari manfaatkan fasilitas vaksinasi gratis dari pemerintah untuk melindungi anak-anak kita semua," ungkapnya.

Herimawan Latif selaku Senior Campaign Manager Save the Children mengaku optimis dengan kolaborasi yang dilakukan untuk mensukseskan kampanye Stop Pneumonia. Menurutnya jika pengetahuan masyarakat terkait penyakit tersebut akan semakin bertambah, sehingga tingkat kesadaran juga semakin tinggi.

Baca Juga: BPK Apresiasi Vaksinasi Covid-19 di NTB yang Lampaui Target Nasional

"Kami akan terus optimis untuk melaksanakan Stop Pneumonia Campaign dan mengedukasi masyarakat terkait penyakit ini supaya kesadaran mereka akan bahayanya semakin meningkat," kata Herimawan.

Di akhir talk show, Bunda Niken berharap agar masyarakat selalu menerapkan Pola Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) untuk terhindar dari segala macam penyakit.

"Mari kita selalu terapkan PHBS karena dengan kebiasaan bersih ini, insyaallah kita bisa tetap sehat dan terhindar dari penyakit," ujarnya.***

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini